POHON MASALAH
contoh
pohon masalah di atas adalah tentang bencana asap yang melanda sebagian wilayah
Indonesia tiga bulan terakhir ini. Bencana kabut asap terjadi karena kebakaran
lahan, terutama di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Lahan yang terbakar
merupakan lahan yang dimiliki perusahaan perkebunan, lahan penduduk (pribadi),
dan lahan tanpa pemilik. Kebakaran lahan milik perusahaan dapat karena sengaja
dibakar atau ketidaksengajaan. Pembakaran lahan dengan sengaja diperuntukkan
untuk membuka lahan perkebunan baru karena dianggap lebih murah, pembukaan
lahan seperti ini tejadi karena kesadaran akan bahaya pembakaran lahan rendah
akibat dari tidak adanya sanksi tegas dari pemerintah bagi pembakar lahan.
Selain itu, kebakaran lahan perusahaan dapat juga terjadi tanpa kesengajaan
karena musim kemarau panjang, tetapi di sini yang menjadi masalah adalah
ketidaksiapan dan ketidaksigapan perusahaan untuk menangani masalah kebakaran
ini. Hal ini terjadi karena perusahaan dapat dengan mudah untuk mendapatkan
izin operasi walau syarat-syaratnya tidak terpenuhi. Selainnya itu dapat pula
pembiaran kebakaran lahan karena kemarau panjang oleh perusahaan dan tidak ada
sanksi tegas dari pemerintah bagi perusahaan yang melakukan pelanggaran ini.
Kebakaran
lahan penduduk (pribadi) dapat terjadi akibat disegaja dan tanpa sengaja juga.
Pada kasus-kasus pembukaan lahan masayarakat berangkapan bahwa pembukaan lahan
dengan cara dibakar lebih murah dan tanah menjadi lebih subur dengan kasadaran
yang rendah terhadap bahaya pembakaran laha n terutama bagi kesehatan.
Kebakaran lahan tanpa disengaja dapat terjadi akibat kemarau panjang (terutama pada lahan-lahan gambut yang mudah
terbakar dan sulit dipadamkan).
Kebakaran
lahan juga dapat terjadi di lahan-lahan tanpa pemilik dan sulit dipadamkan karena
umumnya lahan yang terbakar adalah lahan gambut dan akibat kemarau panjang dan
lokasi yang jauh sumber air untuk pemadaman kebakaran sulit dijangkau.
kesulitan pemdaman diakibatkan juga oleh fasilitas penanggulangan bencana
kebakaran yang tidak memadai karena agaran yang diadakan tidak sesuai dengan
kebutuhan. Jadi, dari pahon masalah diatas dapat disimpulkan bahwa akar
permasalahannya adalah kebijakan pemerintah yang tidak jelas terutama pada
pemberian izin perusahaan, penegakan hukum bagi pembakar lahan, dan pengadaan
fasilitas penanggulangan bencana kebakaran yang tidak sesuai kebutuhan.
Diagram Afinitas
Contoh
diagaram afinitas diatas adalah tentang bencana kabut asap di sebagian wilayah
Indonesia. Masalah utama adalah terbakarnya lahan yang mengakibatkan kabut
asap. Pada diagram afinitas diatas topik utama yang dibahas adalah dari aspek
manuisia, kebijakan pemeruntah, material, dan lingkungan. Dari aspek manuisa
didapatka bahwa kemungkinan terdapat unsur kesengajaan perusahaan atau individu
untuk membuka lahan dengan cara dibakar. Parusahaan atau individu menganggap
bahwa pembukaan lahan dengan cara dibakar lebih mudah dan murah, serta tanah
dari lahan yang dibakar akan lebih subur. Kesadaran perusaahaan dan indivu
masyarakat juga rendah terhadap akibat bahaya pembakaran lahan. Kebakaran ahan
juga dapat terjadi akibat kemarau pajang dan dibiarkan oleh perusahaan atau
pribadi dan ketiksiapan perusahaan atau pribadi untuk menanggulangi bencana
kebakaran jika terjadi.
Dari
aspek kebijakan pemerintah, kebakaran lahan terus terjadi kemungkinan
diakubatkan karena tidak ada sanksi tegas bagi pelaku pembakaran lahan, izin
per perusahaan sangat mudah diberikan oleh pemerintah walau tidak mememnuhi
syarat, dan Anggaran untuk menanggulangi bencana kebakaran tidak sesuai dengan
kebutuhan
Fasilitas
penanggulangan pemadaman kebakaran juga kurang memadai terutama jika lokasi
kebaran jauh dan sulit dijangkau. Dari segi lingkungan, lahan yang terbakar
sebagian besar adalah lahan gambut yang mudah tebakar dan sulit dipadamkan.
Kemarau panjang dan lokasi kebakaran yang jauh dan sulit dijangkau juga
mempengaruhi lamanya pemadaman kebakaran karena air untuk pemadaman sulit
didapatka.