Kamis, 10 September 2015

Bahaya Pencemaran Udara (Bencana Kabut Asap Melanda Indonesia)

Bulan ini pasti banyak teman-teman yang kesel karena bangun pagi keluar rumah langsung menghirup asap, terutama teman-teman yang menetap di pulau Sumatra dan Kalimantan. Di pagi buta kita harus menghirup udara dengan bau seperti terbakar. Debu-debu bekar kebakaran hutan dan lahan gambut menghinggapi rumah-rumah kita dan sebagai bahkan terhirup oleh kita. Bahan-bahan pencemar udara ini tentu tidak boleh melebihi ambang batas toleransi oleh tubuh, bila melebihi ambang batas toleransi maka akan mengakibat berbagai masalah kesehatan dan sangat berbahaya bagi tubuh bahkan dapat mengakibatkan kematian jika terakumulasi dalam jangka waktu yang lama. Bahan-bahan pencemar udara tersebut diantaraya adalah Karbon monoksida (MO), timbal atau timah hitam, Nitrogen dioksida (NO2), ozon, sulfur dioksida dan  partikel kurang dari 10 micro.

Karbon monoksida, biasanya berasal dari kendaraan bermotor, masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dan paru. Karbon monoksida akan berikatan secara permanen dengan hemoglobin, ikatan ini akan menghalagi pengankutan oksigen oleh darah dan oksigen merupakan zat esensial untuk mempertahankan kehidupan manusia.

Timbal atau timah hitam, sumbernya sangat bervariasi termasuk dari pembakaran bensin, berakumulasi di tubuh dan dapat menyebabkan kelainan neurologis seperti mental retardasi dan kelaianan prilaku, terutama pada anak-anak.  Bahkan dalam dosis kecil pun, timbal hitam berhubungan dengan perubahan enzim dan mekanisme transfer energi di tubuh.

Nitrogen dioksida, sebagian besar berasal dari pembakaran batubara dan kendaraan bermotor, dapat mengiritasi paru dan menurunkan resistensi infeksi saluran respirasi. Nitrogen dioksida juga merupakan prekursor penumpukan asam (hujan asam) dan ozon.

Ozon, terbentuk terutama dari level terbawah polutan udara dan matahari, menyebabkan kerusakan jaringan paru, mengurangi fungsi paru, dan paru lebih sensitif terhadap iritan. Penurunan fungsi paru dapat disertai dengan nyeri dada, batuk, dan nausea. Ozon dapat juga menyebabkan kegagalan panen tanaman.  

Sulfur dioksida, terutama berasal dari pembakaran batubara dan industri, menyebabkan penurunan fungsi paru, distress pernapasan (sesak), dan berkurangnya resitensi terhadap masalah paru.

Partikel kurang dari 1o mikro (PM10), berasal dari berbagai sumber yang berbeda seperti mesin diesel, pembakaran kayu, dan debu yang berterbangan. PM10 ini dapat memperburuk penyakit paru dan kadiovaskular, mengubah sistem perlawanan tubuh dan menyebabkan kanker.  


facebook: kopi pagar alam (https://web.facebook.com/kopi.pagaralam.3). invite yaa. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar