Minggu, 06 September 2015

Qurban Idul Adha

Tidak berapa lama lagi kita akan merayakan Idul Adha atau Hari Raya Qurban. Di tulisan ini tidak akan dijelaskan apa itu Idul Adha dan bagaimana sejarah qurban yang biasa kita dengar setiap merayakan hari raya umat Islam ini.

Tentu yang tidak terlewatkan selama Idul Adha dan tiga hari tasyrik berikutnya adalah penyemblihan hewan qurban dan pembagian hewan qurban tersebut sesuai dengan syariat Islam. Banyak yang berpikir bahwa proses penyemblihan hewan dalam syariat Islam tidak memikirkan  hewan tersebet 'tidak berperikehewanan' dan terkesan menyiksa hewan saat disembelih. Secara kasat mata ketika hewan disembelih maka yang dilihat adalah pemaksaan penyemblikan sehingga hewan merontah kemana dan bahkan setelah hewan dapat disembelih yang terlihat adalah kucuran darah di mana-mana dan sangat deras ditambah hewan sperti tampak kesakitan dengan reaksi tubuh meronta dan kejang-kejang. Sungguh sangat tidak 'berperikehewanan' sehingga masyarakat non-muslim (atau mungkin muslim itu sendiri) merasa penyembelihan ala barat lebih baik dan 'berperikehewanan'. Di Barat (non-muslim) sebelum hewan disembelih terlebih dahulu hewan dipingsankan sehingga saat penyembelihan tidak tampak rasa 'sakit' yang dialami hewan. 

Tetapi tahukah teman-teman bahwa penyembelihan ala 'barat' ini ternyata lebih tidak 'berperikehewaan'. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Schultz dan Dr. Hazim, ahli peternakan Universitas Hannover Jerman, menyatakan bahwa penyembelihan secara syariat Islam lebih baik dibandingkan penyemblihan ala 'barat'. Penelitian ini dilakukan dengan memasang alat perekam syaraf otak (Electro-Encephalograph/EEG) dan alat perekam jantung (Electro-Cardigraph/ECG) untuk merekam aktivitas syaraf otak dan jantung selama proses penyemblihan. 

Hasil penyemblihan sesuai syariat adalah:
  1. Pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit. 
  2. Pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.
  3. Setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).
  4. Karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Hasil Penyembelihan ala Barat:
  1. Segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan). 
  2. Segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).
  3. Grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.
  4. Karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.
Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apakah meronta-ronta dan tampak 'kejang' pada hewan saat disembelih merupakan ekspresi rasa sakit yang dialami hewan. Prof. Dr. Schultz dan Dr. Hazim membuktikan bahwa pisau tajam yang disyaratkan dalam Islam saat menyembelih hewan yang mengiris  leher hewan ternyata tidak menyentuh saraf rasa sakit (nosiseptor). Karena nosiseptor adalah saraf tepi (perifer) yang banyak terletak dibawah kulit sehingga pisau tajam akan meminimalkan tersentuhnya nosiseptor tersebut karena setelah mengiris sedikit kulit leher hewan lagsung mengenai organ dalam hewan yang tidak terdapat nosiseptor. Lantas kenapa hewan meronta saat disembelih? ini hanya merupakan ekspresi 'keterkejutan otot dan saraf' saja  (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

 
Subhanallah, itulah mukjizat syariat Allah yang diturunkan 14 abad yang lalu dan belum terdapat penelitian sehebat sekarang yang dilakukan oleh manusia. Jelas ini menunjukkan bahwa syariat Islam bukan karangan nabi Muhammad sebagai manusia tetapi merupakan wahyu Allah yang ditujukan untuk menuntun kehidupan manusia sesuai jalan yang ditentukan-Nya. 

Wallahualam bishowab. :D

facebook: kopi pagar alam (https://web.facebook.com/kopi.pagaralam.3). invite yaa. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar